Sabtu, 02 Juni 2018

3rd ASSIGNMENT (BAHASA INGGRIS BISNIS 2)


1.   EMBEDDED QUESTION

·         PENGERTIAN DAN CONTOH EMBEDDED QUESTIONS

            Embedded question adalah pertanyaan yang ada di dalam pertanyaan atau pernyataan lain. Berikut ini adalah susunan embedded question.

·         FORMULA EMBEDDED QUESTION
      I wonder
Could you tell me
Do you know
Can you remember
Let’s ask
We need to find out
I’d like to know
Could you tell me
I’m not sure
Would you mind explaining
      + WH Question (What, when, where, why, what time, how,  which, etc)





       + Subject + Verb


·         LIMA ATURAN DALAM MENGGUNAKAN EMBEDDED QUESTIONS


1)    Jika embedded question adalah bagian dari pertanyaan, gunakanlah tanda titik, bukan tanda Tanya.    Dan juga apabila pertanyaannya dalam kata kerja present atau past, maka auxiliary verbs “do, does, and did” dihilangkan dan diganti dengan bentuk verb yang tepat.

Contoh :

Pertanyaan biasa         : When did they leave the hotel?
Embedded Question   : I wonder when they left the hotel.

Pertanyaa biasa           : Where do you live?
Embedded Question   : I wonder where you live.


2)  Jika embedded question meliputi auxiliary verb atau “to be”, geser susunan subjek dan verb nya seperti pada contoh dibawah ini.

Contoh :

Pertanyaan biasa         : What is her name?
Embedded Question   : I don’t now what her name is.

Pertanyaan biasa         : How much is the chocolate?
Embedded Question   : I don’t now how much the chocolate is.


3)      Jangan menggunakan singkatan verb pada akhir kalimat.

Contoh:

Pertanyaan biasa         : What time is it now?
Embedded question    : Could you tell me what time it is now? (BENAR)
Embedded question    : Could you tell me what time it’s now? (SALAH)
Pertanyaan biasa         : Who is she?
Embedded question    : Could you tell me who she is? (BENAR)
Embedded question    : Could you tell me who she’s? (SALAH)

4)  Embedded questions diawali dengan kata “whether, whether or not, and if“ ketika pertanyaannya berbentuk Yes-No question seperti contoh di bawah ini:

Contoh:

Pertanyaan biasa         : Is she a techer?

Embedded question    :
I wanted to know if she is a teacher.
Do you now whether she is a teacher?
I wanted to know whether or not she is a teacher.
We need to find out whether she is a teacher or not.


Pertanyaan biasa         : Does he have any brother?

Embedded question :
I wanted to know if he has a brother.
Do you now whether he has a brother?
I wanted to know whether or not he has a brother.
We need to find out whether he has a brother or not.


5)  Infinitive bisa mengikuti kata pertanyaan (question word) atau “whether” di dalam embedded questions, seperti pada contoh.

Contoh:

Pertanyaan biasa         : What must I bring to England?
Embedded question    : I don’t know what I must bring to England.
Embedded question dengan infinitive : I don’t know what to bring to England.

·         FUNGSI EMBEDDED QUESTIONS

Embedded Questions lebih sering digunakan oleh para penutur aslinya ketika:
1)      Ketika menanyakan informasi secara sopan.
2)      Ketika membicarakan sesuatu yang belum diketahui oleh pembicara.






1.   CONDISIONAL SENTENCE

·         PENGERTIAN CONDISIONAL SENTENCE

            Conditional sentence adalah complex sentence (kalimat majemuk) yang dibentuk dari subordinate clause  yang diawali dengan subordinate conjunction if berupa condition(syarat) dan main clause berupa result/consequence (hasil).
       Ada 4 tipe conditional sentence yang biasa digunakan, yaitu tipe 1, tipe 2, tipe 3 dan tipe 0. pada conditional sentence tipe 1 mungkin dipenuhi, tipe 2 tidak atau hampir tidak mungkin dipenuhi, tipe 3 tidak mungkin dipenuhi (unreal), sedangkan tipe 0 selalu terwujud karena merupakan scientific fact/kebenaran ilmiah.

·         RUMUS CONDISIONAL SENTENCE

Rumus Umum
Secara umum, rumus kalimat pengandaian ini adalah sebagai berikut.


if + condition, result/consequence

atau tanpa tanda baca koma:



result/consequence + if + condition

Contoh Conditional Sentence

·         RUMUS CONDISIONAL SENTENCE DENGAN BERBAGAI TIPE


Type
Rumus Conditional Sentence
0
      if + simple present, simple present

1
      if + simple present, will + bare infinitive

2
      if + simple past, would/could/might + bare infinitive

3
      if + past perfect, would/should/could/might have + past participle


Type
Rumus Conditional Sentence
0
      if + simple present, simple present
1
      if + simple present, will + bare infinitive
2
      if + simple past, would/could/might + bare infinitive
3
      if + past perfect, would/should/could/might have + past participle


Contoh Conditional Sentence


Type
Contoh Conditional Sentence
0
       If we burn paper, it becomes ash.
      (Jika kita membakar kertas, itu menjadi abu.)
1
       If I meet him, I will introduce myself.
      (Jika saya bertemu dia, saya akan memperkenalkan diri.)
2
       If it rained tomorrow, I would sleep all day.
      (Jika besok hujan, saya akan tidur sepanjang hari.)
3
       If you had remembered to invite me, I would have attended your party.
      (Jika kamu ingat mengundang saya, saya akan hadir di pestamu.)

Negatif if + condition

Rumus: 
if…not dapat digantikan dengan unless.

Contoh conditional sentence : if…not dan unless:

Dengan menggunakan rumus negatif if, contoh conditional sentence seperti di bawah ini.

1)      If the students do not understand, they will raise their hand to ask.
2)   Unless the students understand, they will raise their hand to ask. (Jika para siswa tidak mengerti,  mereka akan mengangkat tangan untuk bertanya.). 





1.   DEGREES OF COMPARISON


·         PENGERTIAN DEGREES OF COMPARISON

Degree of comparison adalah bentuk adjective atau adverb yang menyatakan perbandingan. Ada tiga degree of comparison, yaitu: positive, comparative, dan superlative degree.

·         MACAM, ATURAN, DAN CONTOH KALIMAT DEGREES OF COMPARISON

·        
Positive Degree

Ketika digunakan untuk menyatakan perbandingan, positive degree harus digunakan bersama kata as. Positive degree memiliki bentuk standar tanpa perubahan: big, carefully, difficult, easy, rich, etc.

Contoh Kalimat Positive Degree  :

adjective
The task is not as difficult as you imagine.
(Tugas tersebut tidak sesulit yang kamu bayangkan.)
adverb
He drives as carefully as my father in the residential area.
(Dia mengemudi sehati-hati ayahnya di area perumahan.)

Comparative Degree

Comparative adjective dan comparative adverb digunakan untuk membandingkan dua hal. Kebanyakannya adjective atau adverb satu suku kata ditambahkan akhiran -er, sedangkan dua suku kata atau lebih diawali dengan kata more. Khusus untuk dua suku kata adjective dengan akhiran -y, akhiran tersebut dihilangkan lalu ditambahkan -ier. Ketika berada di dalam kalimat, degree of comparison ini biasanya ditemani kata than.

Contoh Comparative Degree
Contoh Kalimat Comparative Degree
Comparative Adjective
cold-colder, patient-more patient, happy-happier
Your heart is colder than ice.
(Hatimu lebih dingin dari es.)
Comparative Adverb
fast-faster, gently-more gently
I ran faster than you did.
(Saya berlari lebih cepat dari kamu.)

Superlative Degree

Superlative adjective atau superlative adverb berfungsi untuk membandingankan tiga atau lebih hal. Mayoritas satu suku katanya ditambahkan akhiran -est, sedangkan lebih dari satu suku kata diawali dengan kata most. Adapun untuk dua suku kata adjective dengan akhiran -y, akhiran tersebut dihilangkan lalu ditambahkan -iest. Ketika berada di dalam kalimat, superlative degree diawali dengan kata the.


Contoh Superlative Degree
Contoh Kalimat Superlative Degree
Superlative Adjective
cold-coldest, patient-most patient, happy-happiest
Your heart is the coldest of all.
(Hatimu adalah yang terdingin dari semuanya.)
Superlative Adverb
fast-fastest, gently-most gently
I run the fastest in my class.
(Saya berlari paling cepat di kelas.)
    


Rabu, 11 April 2018

Makalah Tools IT Forensik

IT Forensik merupakan ilmu yang berhubungan dengan pengumpulan atau penyelidikan fakta dan bukti pelanggaran keamanan sistem informasi serta validasinya menurut metode yang digunakan. Untuk mengetahui IT Forensik dan Tools yang digunakan dalam IT Forensik, kalian dapat mendownload materi lengkapnya pada link dibawah ini :

https://drive.google.com/open?id=1H2vBD5fZsYVZhqhAeLayOx6_3TRsBEyBWoWI0-JFxn8

Kamis, 05 April 2018

BAHASA INGGRIS BISNIS 2 (2nd ASSIGNMENT)

1. PRESENT PERFECT TENSE

Tense ini digunakan untuk menyatakan bahwa suatu pekerjaan atau kejadian :
a. Telah selesai atau terjadi pada saat kalimat dibuat.
b. Jika diikuti oleh kata "for" (selama) atau "since" (sejak) dibelakangnya, mengandung pengertian kejadian itu masih terus berlangsung pada saat kalimat dibuat.

RUMUS : (+) S + HAVE/HAS + VERB III                  
                  (-) S + HAVE/HAS + NOT + VERB III                                          (?) HAVE/HAS + S + VERB III

Example : (+) Sila has washed her dresses
                   (-) My sister has not swept the floor
                   (?) Have you done your homework?

2. PRESENT PERECT CONTINUOUS TENSE

Tense ini digunakan untuk menyatakan kejadian atau perbuatan, yang dimulai pada masa yang lampau, dan kejadian atau perbuatan itu masih terus berlangsung sampai pada saat kalimat dibuat. 

RUMUS : (+) S + HAVE/HAS + BEEN + VERB + ING
                  (-) S + HAVE/HAS + NOT + BEEN + VERB + ING
                  (?) HAVE/HAS + S + BEEN + VERB + ING

Example  : (+) We have been swimming for two hours
                    (-) We haven't been living here for a year
                    (?) Have you been spending much money this week?

3. PAST PERFECT TENSE

Tense ini digunakan untuk menyatakan perbuatan atau kejadian yang sudah selesai dilakukan sebelum waktu tertentu pada masa lampau.

RUMUS : (+) S + HAD + VERB III
                  (-) S + HAD + NOT + VERB III
                  (?) HAD + S + VERB III

Example : (+) Mother had cooked when my sister came
                   (-) He had not paid his debt before I gave him money
                   (?) Had they left their house before you reached?

4. PAST PERFECT CONTINUOUS TENSE

Tense ini digunakan untuk menyatakan kejadian atau perbuatan yang sudah dimulai pada waktu lampau dan masih berlangsung pada waktu lampau juga.

RUMUS : (+) S + HAD + BEEN + VERB + ING
                  (-) S + HAD + NOT + BEEN + VERB + ING
                  (?) HAD + S + BEEN + VERB + ING

Example : (+) They had been leaving before their parents came
                   (-) The Police had not been looking for the thief for 2 weeks
                   (?) Had he been studying English when I arrived there?

5. SUBJECT VERB-AGREEMENT


Subject-verb agreement adalah persesuaian antara verb dengan subject dalam hal number, yaitu: singular (tunggal) atau plural (jamak). Subjek dapat berupanounpronoun, atau konstruksi lain yang berakting sebagai noun, seperti gerund daninfinitive. Pada dasarnya, singular subject (subjek tunggal) menggunakan singular verb (kata kerja tunggal), sedangkan plural subject (subjek jamak) menggunakanplural verb (kata kerja jamak).
Subject-Verb Agreement (Umum)
Secara umum pada bentuk present tensesingular verb berupa base form (bentuk dasar) dari verb dengan ditambahkan suffix (akhiran) -s. Adapun padaplural verb tanpa ditambahkan suffix -s (sebaliknya, plural subject ditambahkan suffix-s). Aturan kata kerja ini berlaku pula pada subjek berupa third person (orang ketiga, contoh: Ricky, Anna) dan semua personal pronoun (they, we= jamak; he, she, it= tunggal), kecuali I dan you. Walaupun berupa subjek tunggal, I dan you dipasangkan dengan kata kerja bentuk jamak.
Subjek tunggal harus mempunyai kata kerja tunggal. Begitu pula subjek jamak harus mempunyai kata kerja jamak. Ini kita sebut sebagai kesesuaian subjek-kata kerja (subject-verb agreement).
Perhatikan aturan berikut ini :
  • A bus hits a tree. (sebuah bus menabrak pohon.)
Ø  A bus tunggal dan kata kerjanya pun harus tunggal, hits.
  • Two buses hit a tree. (Dua buah bus menabrak pohon.)
Ø  Two buses jamak dan kata kerjanya pun harus jamak, hit.
  • A cup of tea is enough. (secangkir teh cukup.)
Ø  A cup of tea tunggal dan kata kerjanya pun harus tunggal, is.
  • Two cups of tea are more than enough. (Dua cangkir tehlebih dari cukup.)
Ø  Two cups of tea jamak dan kata kerjanya pun harus jamak are.
Ketentuan yang paling penting dalam bahasa Inggris adalah bahwa antara subject dengan verb harus in agreement. Artinya, jika subject-nya singular maka verb-nya juga harus singular. Sebaliknya, jika subject-nya plural maka verb-nya juga harus plural.
  1. Singular subject-singular verb
Yang dimaksud dengan singular subject adalah subject pronoun he, she, dan it atau nouns yang dapat digantikan dengan he, she atau it; Sedangkan yang dimaksud dengan singular verbs adalah verb1+es/s, is/was, serta verb phrase seperti: is/was + verb-ing/verb3, has + verb3, has been verb-ing dan has been verb3.
  1. Plural subject-plural verb
Yang dimaksud dengan plural subject adalah subject pronouns seperti I, we, you, they, dan semua plural nouns. Sedangkan yang dimaksud dengan plural verbs adalah verbs dan verb phrase selain singular verbs di atas.
Subject-Verb Agreement Ketika Subject Dipisahkan Oleh Prepositional Phrase Atau Oleh Ungkapan-Ungkapan (Expression).
  1. Subject-verb agreement ketika dipisahkan oleh prepositional phrase
Jika antara subject dengan verb dipisahkan oleh prepositional phrase (2 atau lebih kata yang diawali oleh preposition), prepositional phrase ini tidak berpengaruh terhadap verb. Yang perlu diperhatikan adalah apa subject kalimatnya. Jika subject-nya singular maka verb-nya juga harus singular, sedangkan jika subject-nya plural maka verb-nya juga harus plural.
Singular subject + (prepositional phrase) + singular verb
Plural subject + (prepositional phrase) + plural verb
  1. Subject-verb agreement ketika dipisahkan oleh together with, along with, as well as
Selain prepositional phrase di atas, ekspresi-ekspresi seperti together with, along with, accompanied by, dan as well as, juga tidak berpengaruh terhadap verb.
together with (bersama-sama dengan)
along with (bersama-sama dengan)
accompanied by (ditemani oleh)
as well as (begitu juga, dan)
Sumber : 
16 Tenses Bentuk Waktu Karya Gemilang Utama
Kusnadi Moh., General Problem In English, Penerbit Bintang Usaha Jaya, 2011