Senin, 26 Maret 2018

BAHASA INGGRIS BISNIS 2 ( 1ST ASSIGNMENT )

1. SIMPLE PRESENT TENSE

Tense ini di pakai untuk menyatakan perbuatan atau kegiatan yang di lakukan secara berulang-ulang, misalnya perbuatan itu di lakukan setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, atau setiap tahun.
Tense ini juga di pakai untuk menyatakan kebiasaan seseorang.


Rumus :  (+) S + Verb 1 ( s/es)
                 (-) S + do/does + not + Verb 1
                 (?) Do/does + S + Verb 1

example : 

a. (+) Mr Hadi teaches English
    (-) Mr Hadi does not teach English
    (?) Does Mr Hadi teach English?

2. PRESENT CONTINUOUS TENSE

Tense ini di gunakan untuk menyatakan kejadian atau perbuatan yang sedang berlangsung.


Rumus : (+) S + to be ( is,am,are) + Verb + Ing
                (-) S + to be + not + Verb + Ing
                (?) To be + S + Verb + Ing

example : 

b. (+) She is standing alone here
    (-) The farmer is not working
    (?) Are you studying English?


3. SIMPLE PAST TENSE

Tense ini di gunakan untuk menyatakan perbuatan atau kejadian yang di lakukan pada waktu lampau.


Rumus : (+) S + Verb II
                (-)  S + did not + Verb 1
                (?) Did + S + Verb 1

example : 

c. (+) We went to Malang last week
    (-) She didn't write a letter yesterday
    (?) Did they wait for me?

4. PAST CONTINUOUS TENSE

Past Continuous Tense digunakan untuk menyatakan kejadian atau pekerjaan yang sedang berlangsung pada waktu lampau. 


Rumus : (+)  S + Was/Were + Verb + Ing
                (-) S + Was/Were + not + Verb + Ing
                (?) Was/Were + S + Verb + Ing

example : (+) Wati was drinking a glass of milk when you called me
                 (-) They weren't having their breakfast while I was talking to you
                (?) Was I playing when the accident happened?

Sumber : Buku 16 Tenses Bentuk Waktu Dra.Sulastri Karya Gemilang Utama

Senin, 19 Maret 2018

TUGAS SISTEM INFORMASI PERBANKAN


I.                 JENIS – JENIS USAHA BANK
Kegiatan Usaha yang dapat dilakukan oleh Bank Umum menurut Undang-Undang tentangUsaha Perbankan adalah sebagai berikut;
1.      Menghimpun dana dari Masyarakat.
2.      Memberikat kredit.
3.      Menerbitkan surat pengakuan hutang.
4.      membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya:
§  Surat-surat wesel termasuk termasuk wesel   yang diaksep oleh Bank
§  Surat Pengakuan Hutang
§  Kertas perbendaharaan Negara dan surat jaminan Pemerintah
§  Sertifikat Bank Indonesia
§  Obligasi
§  Surat Dagang berjangka waktu sampai dengan 1 (Satu) tahun
§  Instrumen Surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan   1 (satu) tahun.
5.      Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan Nasabah.
6.      Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjam dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya.
7.      Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga.
8.      Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga (Safe Deposit Box).
9.      Melakukan kegiatan penitipan kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak  (lebih dikenal dengan Istilah Bank Custodian dalam dunia Pasar Modal).
10.  Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di Bursa efek.
11.  Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal debitur  tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya.
12.  Melakukan kegiatan anjak piutang (factoring), kartu kredit dan kegiatan wali  amanat trustee).
13.  Menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil.
14.  Melakukan kegiatan lainnya misalnya kegiatan dalam valuta asing
15.  melakukan  penyertaan modal pada Bank atau perusahaan lain dibidang keuangan seperti sewa guna usaha, Modal Ventura, Perusahaan efek, dan Asuransi,
16.  dan melakukan  penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit.
17.  Kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh Bank sepanjang tidak bertentangan dengan  Undang-Undang.

II.            KELEBIHAN DAN KELEMAHAN E-BANKING
Electronic Banking atau e-banking adalah salah satu aktivitas perbankan yang dilakukan nasabahnya melalui fasilitas internet. Cara ini diciptakan oleh bank untuk melayani kebutuhan nasabah agar lebih nyaman bertransaksi dimanapun mereka berada.
Dengan e-banking, nasabah tidak perlu lagi harus mengantri ke bank dari subuh hanya untuk melakukan transaksi. Cukup sekali klik di komputer atau smartphone, semua transaksi yang dibutuhkan bisa dilakukan. Oh ya, kalau dipikir-pikir fungsi e-banking ini hampir sama dengan mesin ATM yaitu kamu bisa mengecek saldo rekening, transfer dana, membayar tagihan bulanan seperti listrik, air, kartu kredit, telepon, dan lain-lain.
Kalau kamu ingin mengunakan layanan e-banking, kamu diharuskan login ke situs milik bank bersangkutan. Setelah melalui pendaftaran dan melalui beberapa proses (termasuk nomer rekening, pin ATM, dan lain-lain) kamu akan diberikan “kode rahasia” untuk diaktifkan ke ATM bank terdekat dengan mengunakan kartu ATM kamu. Nah, kalau semua sudah diverifikasi, barulah kamu bisa mengunakan e-bankingmu langsung dari komputer atau smartphonemu melalui website bank tersebut.
Sebenarnya e-banking bukan barang baru di internet karena mayoritas bank-bank di dunia internasional sudah memiliki layanan ini sejak lama. Berhubung di Indonesia isu infrastruktur perbankan belum begitu sempurna, baru beberapa tahun belakangan ini internet banking mulai booming, meskipun banyak nasabah yang masih ragu-ragu karena terkait dengan isu keamanannya.
Seperti halnya teknologi yang memiliki plus dan minus, ada juga kelebihan dan kekurangan e-banking. Silakan simak penjelasannya di bawah ini.
Kelebihan E-Banking
1. Tidak Perlu Antri dan Repot
Nasabah bisa langsung melakukan kegiatan perbankan di rumah tanpa harus antri di bank, terutama saat bulan muda – dimana jumlah nasabah yang membutuhkan layanan bank akan memblundak. Kamu bisa mengecek saldo, melakukan transfer dana baik antar bank yang sama atau antar bank yang berbeda tanpa repot.
2. Hemat Waktu.
Kamu tidak perlu menghabiskan waktu seharian hanya untuk menyelesaikan berbagai kewajibanmu di bank. E-banking akan menolong kamu menghemat waktu. Bahkan kamu bisa melakukan transaksi saat sedang bekerja, di mobil, atau pun di rumah.
3. Alat Transaksi Pembayaran
Selain aktivitas perbankan yang disebutkan di atas, kamu juga bisa melakukan transaksi pembayaran untuk pembelian tiket, membayar cicilan rumah dan kartu kredit, juga bayar membayar tagihan lainnya dengan mudah.
4. Murah
Internet saat ini sudah masuk dalam kategori murah karena ada belasan provider internet yang bisa kamu temui dan semua menawarkan layanan termurah. Kalau dibandingkan dari segi biaya yang kamu keluarkan dengan ke bank, kemacetan, dan tenaga, e-banking lebih murah dan efisien.

5. Cepat
Buat kamu yang sibuk dan bekerja, akses cepat ke perbankan adalah suatu keharusan. Lewat e-banking, kamu bisa tahu apakah transfer uang proyek sudah masuk tanpa harus menelpon bank untuk cari tahu. Kamu juga bisa mengecek saldo dan mentransfer uang secepat yang kamu mau hanya dengan mengunakan jarimu.
Kekurangan E-Banking
1. Rawan Pembobolan
Ini menjadi perhatian banyak pihak kalau dana nasabah sering dibobol orang tak dikenal. Dana yang hilang sering tidak dapat dikembalikan dan nasabah menderita kerugian. Pihak bank sering beranggapan nasabah lalai dan tidak menyimpan PIN akses ke e-bankingnya dengan baik.
2. Kurang Privasi
Karyawan bank bisa mengetahui tentang data nasabah dan dana yang tersimpan karena banyak dari mereka yang memiliki akses terebut.
3. Tergantung pada Internet
Tidak mungkin melakukan transaksi e-banking di kawasan yang jaringan internetnya belum ada. Jaringan internet yang diharapkan juga lebih kencang kecepatannya, kalau tidak e-banking akan mengalami gagal transaksi.
4. Target dari Cybercrime
Layanan e-banking jadi salah satu target kejahatan cyber yang sulit dibuktikan, terutama di Indonesia. Kejahatan cyber ini banyak mengambil korban tetapi masih belum menjadi prioritas dari pemerintah, termasuk bentuk payung hukum yang melindungi nasabah.


III.                   Kelebihan Dan Kelemahan Layanan Mobile Banking

Mempunyai tabungan di bank merupakan salah satu bagian dari perencana keunagna, karena dengan menabung akan memperoleh banyak keuntungan. Bagi yang menabung di bank, ada banyak fasilitas yang diberikan oleh bank, ada kartu ATM, Internet bankingMobile Banking, dan lain sebagainya.
Dari sekian fasilitas yang diberikan, kartu ATM masih menjadi favorit layanan yang sering digunakan. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi saat ini mobile banking dan internet banking mulai menjadi primadona bagi pengguna layanan perbankan.

Keuntungan Menggunakan Mobile Banking

Khusus untuk mobile banking, ada banyak keuntungan  yang bisa diperoleh dengan menggunakan layanan ini, berikut beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dengan menggunakan layanan mobile banking, yaitu:

1. Mudah digunakan

Dengan modal kartu dari berbagai operator seluler dan ponsel berbagai jenis, fasilitas mobile banking bisa dinikmati. Bermodalkan SMS Anda sudah bisa melakukan transaksi, baik itu transfer uang, cek saldo, pembayaran, pembelian pulsa, dan masih banyak transaksi lain yang bisa digunkan dengan memanfaatkan failitas moble banking.

2. Menghemat waktu

Tak perlu repot-repot menyediakan waktu untuk megantri di bank atau sekedar keluar mencari mesin ATM untuk bertransaksi. Dengan berdiam dirumah transaksi perbankan sudah bisa dilakukan.

3. Lebih fleksibel

Bisa melakukan transaksi kapan saja, melakukan transaksi apa saja (selain penarikan tunai). Jadi, akan mempermudah bila ingin melakukan transaksi kapan saja, bisa dimana saja selama jaringan ponsel mendukung.

Kekurangan Menggunakan Mobile Banking

Namun perlu diingat bahwa dibalik kemudahan yang didapat tentu saja ada sisi negatif atau kekurangan dari penggunaan fasilitas ini, beberapa diantaranya adalah:

1. Tidak bisa melakukan penarikan tunai

Hal ini wajar, mengingat transaksi hanya via telepon seluler (HP), jadi tidak bisa melakukan penarikan uang tunai seperti halnya datang langsung ke bank atau lewat ATM. Kita hanya bisa melakukan transaksi seperti transfer, pembayaran, cek saldo, dan sebagainya.

2. Bergantung pada pulsa dan jaringan 

Sepele memang sepertinya, tapi setiap transaksi yang dilakukan dengan menggunakan mobile banking harus dengan dukungan yang memadai dari HP itu sendiri. Misalnya saja saat bertransaki harus dipastikan bahwa kartu seluler yang kita gunakan ada pulsanya dan ada jaringan atau sinyal. Hal ini wajib, mengingat setiap pengiriman SMS transaksi akan dikenakan biaya yang besarannya berbeda-beda dari masing-masing provider. Sinyal juga harus ada agar SMS transaksi bisa terkirim. Misalnya saja sedang berada di lokasi pegunungan yang tidak ada sinyal, otomatis transaksi tidak bisa dilakukan karena SMS tidak dapat terkirim.

3. Rawan kejahatan bila kurang hati-hati

Setiap transaksi pasti harus ada verifikasi atau menyertakan PIN untuk validasi kepemilikan rekening. Bila tidak berhati-hati dalam menyimpan PIN dan menaruh ponsel, bisa-bisa nanti kecolongan dan orang akan dapat melakukan transaksi dengan kartu seluler milik kita.
Nah, dengan keuntungan dan kekurangan diatas, kiranya bisa kita ambil kesimpulan bahwa penggunaan fasilitas mobile banking sangat menguntungkan, tetapi harus perlu hati-hati dalam penggunaannya, terutama dalam menyimpan PIN dalam ponsel kita. Ada plus minus dari setiap layanan perbankan, kita selaku konsumen harus lebih selektif dalam memilih dan menggunakan fasilitas-fasiltas tersebut.
Sumber : http://www.idemandiri.com/2015/10/keuntungan-kekurangan-mobile-banking.html

IV. CONTOH KASUS PENCURIAN BAIK DI BANK/ATM

Berikut adalah sembilan kasus perbankan pada kuartal pertama yang dihimpun oleh Strategic Indonesia melalui Badan Reserse Kriminal Mabes Polri: 
1. Pembobolan Kantor Kas Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tamini Square. Melibatkan supervisor kantor kas tersebut dibantu empat tersangka dari luar bank. Modusnya, membuka rekening atas nama tersangka di luar bank. Uang ditransfer ke rekening tersebut sebesar 6 juta dollar AS. Kemudian uang ditukar dengan dollar hitam (dollar AS palsu berwarna hitam) menjadi 60 juta dollar AS. 

2. Pemberian kredit dengan dokumen dan jaminan fiktif pada Bank Internasional Indonesia (BII) pada 31 Januari 2011. Melibatkan account officer BII Cabang Pangeran Jayakarta. Total kerugian Rp 3,6 miliar. 

3. Pencairan deposito dan melarikan pembobolan tabungan nasabah Bank Mandiri. Melibatkan lima tersangka, salah satunya customer service bank tersebut. Modusnya memalsukan tanda tangan di slip penarikan, kemudian ditransfer ke rekening tersangka. Kasus yang dilaporkan 1 Februari 2011, dengan nilai kerugian Rp 18 miliar. 

4. Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Margonda Depok. Tersangka seorang wakil pimpinan BNI cabang tersebut. Modusnya, tersangka mengirim berita teleks palsu berisi perintah memindahkan slip surat keputusan kredit dengan membuka rekening peminjaman modal kerja. Advertisment 

5. Pencairan deposito Rp 6 miliar milik nasabah oleh pengurus BPR tanpa sepengetahuan pemiliknya di BPR Pundi Artha Sejahtera, Bekasi, Jawa Barat. Pada saat jatuh tempo deposito itu tidak ada dana. Kasus ini melibatkan Direktur Utama BPR, dua komisaris, komisaris utama, dan seorang pelaku dari luar bank. 

6. Pada 9 Maret terjadi pada Bank Danamon. Modusnya head teller Bank Danamon Cabang Menara Bank Danamon menarik uang kas nasabah berulang-ulang sebesar Rp 1,9 miliar dan 110.000 dollar AS. 

7. Penggelapan dana nasabah yang dilakukan Kepala Operasi Panin Bank Cabang Metro Sunter dengan mengalirkan dana ke rekening pribadi. Kerugian bank Rp 2,5 miliar. 

8. Pembobolan uang nasabah prioritas Citibank Landmark senilai Rp 16,63 miliar yang dilakukan senior relationship manager (RM) bank tersebut. Inong Malinda Dee, selaku RM, menarik dana nasabah tanpa sepengetahuan pemilik melalui slip penarikan kosong yang sudah ditandatangani nasabah. 

9. Konspirasi kecurangan investasi/deposito senilai Rp 111 miliar untuk kepentingan pribadi Kepala Cabang Bank Mega Jababeka dan Direktur Keuangan PT Elnusa Tbk.
Sumber : https://finance.detik.com/moneter/d-1630794/ini-dia-9-kasus-kejahatan-perbankan-di-awal-tahun





V. CONTOH KASUS PERHITUNGAN BUNGA TAHUNAN, HARIAN DAN BULANAN

1. Cara Menghitung Bunga Tunggal Tahunan

 Untuk cara menghitung bunga tunggal tahunan dapat menggunakan rumus :
Setelah t tahun besarnya bunga : B = (M x i x t ) / 100

Contoh :

Suatu modal sebesar Rp.1.000.000,00 dibungakan dengan bunga tunggal selama 3 tahun dengan suku bunga 18%/tahun. Tentukan bunga yang diperoleh dan modal setelah dibungakan !

Jawaban :
Diketahui :
m = Rp.1.000.000,00
i = 18% / tahun
t = 3 tahun


Ditanyakan :
Bungan = ... ??
Modal setelah dibungakan = ... ???

Bunga :
B = (M x i x t) / 100
B = (Rp.1.000.000,00 x 18 x 3) / 100
B = Rp.540.000,00


Modal setelah dibungakan :
Modal akhir :
Ma = M + B
Ma = Rp.1.000.000,00 + Rp.540.000,00
Ma = Rp.1.540.000,00


Jadi bumga yang diperoleh adalah Rp.540.000,00 dan besar modal setalah dibungakan adalah Rp. 1.540.000,00.

2. Cara Menghitung Bunga Tunggal Bulanan

 Untuk cara menghitung bunga tunggal bulanan dapat menggunakan rumus :
Setelah t bulan besarnya bunga : B = (M x i x t) / 1.200

Contoh :

Modal sebesar Rp. 2.500.000,00 dibungakan dengan bunga tunggal 3%/cawu selama 1 tahun 7bulan. Tentukan :
Bunga yang diperoleh
Modal akhir

Jawaban :
Diketahui :
M = Rp.2.500.000,00
i = 3%/cawu = 3 x 3%/tahun = 9%/tahun
t = 1 tahun 7 bulan


Ditanyakan :
B = .. ?
Ma = .. ?


Setalah 1 tahun bunga = (Rp.2.500.000,00 x 9 x 1)/100 = Rp.225.000,00
Setelah 7 bulan bunga = (Rp.2.500.000,00 x 9 x 7)/1200 = Rp.131.350,00

Bunga Total :
B = Bunga tahunan + Bunga Bulanan
B = Rp.225.000,00+ Rp.131.250,00
B = Rp.356.250,00


Modal Akhir :
Ma = M + B
Ma = Rp.2.500.000,00 + Rp.356.250,00
Ma = Rp.2.856.250,00

Jadi :
Bunga yang diperolah adalah sebesar Rp.356.250,00
Modal akhir adalah sebsar Rp.2.856.250,00

3. Cara Menghitung Bunga Tunggal Harian

Untuk cara menghitung bunga tunggal harian dapat menggunakan rumus :
Setelah t hari besarnya bunga : B = (M x i x t)/36.000 . untuk 1 tahun = 360 hari
Setelah t hari besarnya bunga : B = (M x i x t)/36.500 . untuk 1 tahun = 365 hari
Setalah t hari besarnya bunga : B = (M x i x t)/36.600 . untuk 1 tahun = 366 hari

Contoh :

Pinjaman sebesar Rp.1.250.000,00 dibungakan dngan bunga tunggal 0,5%/bulan selama 2 tahun 5 bulan dan 18 hari (jika dianggap 1 tahun = 360 hari). Tentukan :
Bunga yang diperoleh
Modal akhir

Jawaban :
Diketahui :
M = Rp.1.250.000,00
i = 0,5%/bulan = 0,5% x 12/tahun = 6%/tahun
t = 2 tahun 5 bulan 18 hari (1 tahun = 360 hari) = 29 bulan 18 hari


Ditanyakan :
B = .. ?
Ma = .. ?


Setalah 29 bulan, bunga = (Rp.1.250.000,00 x 6  x 29)/1.200 = Rp.181.250,00
Setelah 18 hari, bunga = (Rp1.250.000,00 x 6 x 18)/36.000 = Rp.3.750,00

Bunga Total :
B = Rp. 181.250,00 + Rp. 3.750,00
B = Rp. 185.000,00


Modal Akhir :
Ma = M + B
Ma = Rp.1.250.000,00 + Rp.185.000,00
Ma = Rp.1.435.000,00


Jadi :
Bunga yang diperoleh adalah sebesar Rp.185.000,00
Modal akhir adalah sebesar Rp.1.435.000,00

Sumber : BSE Matematika SMK Kelompok Penjualan dan Akuntansi Karangan To'ali kelas 12